Mengatasi Depresi Pasca Melahirkan-jika setelah melahirkan Anda
menjadi over sensitive, mudah panik, bahkan tidak percaya diri, Anda harus
waspada. Bisa jadi Anda sedang mengalami baby blouse atau disebut juga depresi
pasca melahirkan.
Bila kejadiannya sudah demikian, maka kenali solusinya sejak awal.
Baby blouse adalah suasana
mental yang kurang baik biasanya dialami oleh wanita yang baru saja melahirkan.
Menurut para ahli, baby blouse biasanya akan terjadi hanya dalam waktu dua
minggu dan akan reda atau normal kembali setelahnya.
Baby blouse murni terjadi
karena ada perubahan hormon estrogen dan hormon progesteron secara sangat
drastic pasca melahirkan. Perubahan ini juga yang akan dapat mempengaruhi
tingkah laku si ibu.
Awas
Berkepanjangan !
Baby blouse biasanya
dialami oleh ibu muda, dan baby blouse yang berkepanjangan ( lebih dari dua minggu)
harus diwaspadai. Atau bisa juga terjadi seorang ibu sudah mengalami baby
blouse selama dua (2) minggu, kemudian normal kembali, namun setelah beberapa
minggu atau beberapa bulan kemudian muncul kembali. Nah hal inilah yang disebut
dengan post natal depression (depresi
pascamelahirkan).
Selain memiliki waktu yang
relative panjang, deperesi jenis ini akan sangat berbahaya apabila tidak
disikapi dengan baik dan benar. Di Indonesia sendiri sebenarnya telah banyak
wanita yang mengalami depresi pascamelahirkan, hanya saja mereka tidak paham
dan menganggap hal tersebut sebagai hal yang normal. Begitupun dengan
orang-orang disekitarnya, yang juga menganggap hal tersebut sebagai sesuatu hal
yang biasa dihadapi oleh wanita yang baru melahirkan.
Suami
Kurang Mendukung
Terjadinya baby blouse dan
PND memang banyak dipengaruhi oleh faktor psikologis seorang wanita, seperti
masa lalu yang kurang baik, pengalaman kehamilan yang kurang menyenangkan,
hingga kelahiran yang sulit. Begitu juga dengan hubungan yang kurang harmonis
dengan keluarga atau pasangan. Kondisi inilah yang membuat seorang wanita menjadi
mudah resah dan gelisah.
Namun ada faktor lain yang
juga mempengaruhi munculnya baby blouse dan PND, yaitu adalah dukungan penuh
dari suami. Memang di Indonesia ada anggapan bahwa tugas mengurus anak hanya
dibebankan kepada sang istri saja, sementara tugas sang suami adalah mencari
nafkah. Maka dari itu kebanyakan para suami tidak mau ikut begadang pada waktu
malam menenami sang istri pada saat sang anak rewel. Padahal tingkah laku suami
yang seperti itulah yang dapat mempengaruhi psikologis istri. Selain hal
tersebut, faktor ekonomi yang sulit juga berpengaruh dan membuat resah wanita.
Kenali
Gejalanya
Berikut ini beberapa gejala
yang patut diketahui, apakah Anda atau orang-orang disekitar Anda sedang
mengalaminya atau tidak :
- Mudah
murung, menangis, sulit tidur, cepat lelah, mudah tersinggung, over
sensitive, gelisah, mudah terbangun, perasaan tidak stabil.
- Merasa
tidak mampu untuk menjadi seorang ibu, merasa tidak dapat untuk menjadi
istri yang baik.
- Mudah
panik, cemas, sulit untuk berkonsentrasi, bingung, ada perasaan bersalah,
cepat lupa, kehilangan gairah seksual, dan kesenangan lain, kehilangan
ketenangan.
- Mudah
merasa takut, mengalami gangguan makan, merasa tidak berdaya, tidak bisa
melakukan kontak fisik yang baik dengan sang bayi, dan merasa kurang
percaya diri.
Cegah
Dampaknya
Meskipun kelihatannya PND
tidak serius, namun dapat memberikan dampak yang kurang baik pada sang ibu.
Antara lain :
1. sang ibu
menjadi minder
2. dapat
bertindak nekat tanpa memikirkan hal tersebut berbahaya atau tidak untuk
dirinya dan sang anak
3. hubungan ibu
dan anak menjadi kurang harmonis.
Sedangkan dampak pada
pasangan adalah hubungan antara suami istri menjadi renggang dan kurang
harmonis, bahkan jika dibiarkan berlarut-larut dapat mengakibatkan perceraian.
Bagi anak dampak yang
diakibatkan adalah :terjadi gangguan intelegensi, keterlambatan berjalan,
hiperaktif dan lain sebagainya. Namun dampak yang paling buruk yang dapat
terjadi adalah jika seorang ibu sampai membenci dan bahkan hingga membunuhnya.
Penanganan
Baby blouse
atau PND sebenarnya dapat diatasi dengan cara :
- Support
Group ( Dukungan keluarga, sahabat, tetangga )
Dukungan
tersebut dapat dilakukan dengan cara menjenguk sang ibu, mengajaknya ngobrol,
atau sekedar menanyakan kabar, membantu mengganti popok atau memandikan si
anak, hingga dapat juga memberikan motivasi atau semangat agar meningkatkan
rasa percaya diri pada sang ibu.
- Peran
psikolog
Apabila bentuk
dukungan dari keluarga, sahabat dan tetangga tersebut masih belum mampu untuk
membantu sang ibu, maka sudah selayaknya seorang ibu yang mengalami baby blouse
atau PND untuk mendapatkan terapi atau pengobatan dari ahli jiwa atau psikolog.
Bahkan apabila yang dialami sangat berat dapat dilakukan dengan melakukan rawat
inap ibu dan anak.
Seorang wanita yang baru
saja melahirkan memang membutuhkan dukungan penuh dari pasangan maupun keluarga
dan juga para sahabat.
Jangan membiarkan seorang
ibu yang baru melahirkan untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan sendiri. Terutama
bagi pasangan, dengan memberikan bantuan kecil seperti sekedar menggantikan
popok atau menggendong si bayi meskipun hanya sebentar juga dapat membantu sang
ibu. Pasangan juga harus dapat menjadi teman bicara, jangan sampai si ibu
merasa sendiri memendam perasaan.
[Baca : Dampak Kekurangan Kalsium Bagi Ibu Hamil ]
Demikian Mengatasi Depresi
Pasca Melahirkan, semoga bermanfaat dan silahkan untuk berbagi.